Kamis, 21 April 2011

Dynamic Capabilities for Strategic Team Performance Management : The Case Nissan

PENDAHULUAN
Sumberdaya dalam organisasi bisnis yang berupa kapabilitas dan kompetensi manajemen hanya memberikan penjelasan tentang bagaimana manajemen membangun keunggulan bersaing, namun kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki tersebut tidak dapat menjelaskan keunggulan organisasi bisnis dan situasi pasar yang dinamis. Bagaimana manajemen organisasi bisnis menciptakan mekanisme dan proses untuk membuat manajemen dan organisasi bisnis yang dikelolanya tetap sesuai (fit) sejalan dengan perubahan hubunagn eksternal (Eisenhardt dan Martin, 2000) serta orientasi masa depan dari organisasi bisnis (Priem dan Butler, 2000). Itulah yang menjadi dasar pemicu lahirnya konsep dynamic capability yang merupakan konsep yang menjelaskan kebutuhan pengembangan dan evolusi kapabilitas manajemen organisasi bisnis untuk menghadapi kondisi pasar yang dinamis.
Dalam kajian ini yang menjadi pokok perhatian pada peran kemampuan dinamis untuk pengelolaan kinerja tim yang berkaitan erat dengan strategi yang digunakan manajemen. Perspektif yang didasarkan pada strategi resource-based view (RBV) didasarkan pada kapabilitas dinamis yang digunakan Nissan. Kendala utama yang timbul dalam artike ini adalah pengindentifikasi adanya unsur fleksibilitas dan pengulangan terus menerus dalam konsep dynamic capability yang membuat kapabilitas manajemen organisasi Nissan dapat bertahan di pasar yang dinamis.  Selain itu hoshin kanri (kebijakan manajemen) merupakan salah satu kumpulan yang kompleks yang mana pada level yang lebih rendah kapabilitas dinamisnya tersarang.
Ketiga variable inilah yang menjadi pokok kajian utama dalam artikel ini yang berjudul “Dynamic capabilities for strategic team performance management : the case Nissan”. Tapi sebelumnya saya mencoba untuk menguraikan terlebih dahulu berdasarkan isi setiap subbabnya dengan harapan dapat menentukan fokus utama yang disajikan oleh Vinh Sum Chau dan Barry J. Witcher (selanjutnya akan disingkat dengan VB). Meski dengan berbagai keterbatasan yang ada, saya berharap dapat menemukan hubungan yang lebih spesifik antara kapabilitas dinamis (Dynamic capabilities), Manajemen kinerja (Performance management) yang digunakan manajemen dalam menyusun strategi tim agar dapat mengembangkan kompetensi (competences) pada perusahaan Nissan.

ANALISIS DAN KTIRIK TERHADAP PEMBAHASAN
Ekploitasi asset strategic tidak adapt membantu menciptakan keunggulan bersaing dalam jangka panjang, apalagi pada pasar dinamis dan proses penciptaan aset strategik yang relative lebih murah dan cepat (dari pemanfaatan pengetahuan dan penggulangan proses eksplorasinya (Karno, 2008). Menurut Peteraf Pengembangan konsep dynamic capability merupakan hasil pengembangan resource-based theory (Karno, 2008). Hal ini disebabkan resource-based theory belum mampu menjelaskan bagaimana bisnis dapat bertahan dan justru dikembangkan pada kondisi pasar yang tidak menentu dan dinamis. Fujimoto (2000) mengidentifikasikan adanya kinerja manajemen perusahaan bisnis yang statis, berkembang dan kemampuan untuk melakukan evolusi dengan kedinamisan pasar. Ini menandakan bahwa kinerja manajemen saja belum cukup untuk membuat perusahaan mampu beradaptasi  dengan berbagai perubahan dan dinamika pasar. Ini diperlukan pengembangan kemampuan yang lebih adaptif terhadap perubahan pasar. Berdasarkan pemahaman saya terhadap isi artikel ini dinyatakan bahwa teori kapabilitas dinamis merupakan kunci masalah dimana terjadinya kekakuan khusus dalam perusahaan antara strategi sumberdaya dengan kompetensi inti. Hal ini disebabkan ada beberapa indikasi mengenai competitive advantage yang berkelanjutan melalui sets complex hirarki kapabilitas dinamis, dalam hal ini termasuk hoshin kanri.
VB mengatakan bahwa tidak literatur manajemen kinerja strategik sangat dibutuhkan dalam melaksanakan system dan framework yang tidak hanya memberikan peningkatan kinerja, tetapi juga adanya kemampuan untuk mengawasi kinerja manajemen pada sasaran tingkat atas. Pentingnya organisasi audit di dalam kinerja manajemen dan literature studi organisasi, dan partisipasi karyawan merupakan predictor yang kuat terhadap kinerja organisasi.  VB juga menjelaskan bahwa komponen dalam strategi RBV, dimana capital human dipandang sebagai sebuah kepentingan strategi sumberdaya organisasi yang penting dalam pencapaian competitive advantage. Pendekatan sumber daya (RBV) yang mengembangkan kemampuan dan kompetensi manajeman dalam organisasi, dalam beberapa pengembangan pemikiran dan konsep strategi bersaing, masih dirasakan kurang mampu memberikan kekuatan bagi manajemen untuk memprediksikan potensi perubahan pasar.  Oleh karenanya, dibutuhkan kekuatan pendukung bagi manajemen organisasi untuk dapat mengembangkan manajemen dalam menggali berbagai data dan informasi yang dapat dikembangkan sebagai suatu pengetahuan baru sebagai bentuk identifikasi otensi perubahan pasar di masa yang akan datang.
Pemahaman strategi sumberdaya sebagai asset tangible dan intangible ketika dikombinasikan akan membantu perusahaan dalam dari competitive advantage. VB mengatakan bahwa RBV dianggap perusahaan sebagai  sebuah system konigtif, yang mana dicirikan oleh idiosyncratic dan tergantung konteks kompetensi inti tujuan perusahaan. Hoshin kanri adalah dalam sebuah RBV sense, sebuah dynamic capabilities untuk manajemen (dan konfigurasi) kompetensi utama dari waktu ke waktu.  Tetapi Prahalad dan Hamel mengatakan bahwa point tersebut bukan produk inti dan kompetensi inti yang memberikan kemampuan strategic tetapi yang lebih tinggi dynamic capabilities.
Dynamic capabilities merupakan konsep pengembangan kemampuan manajemen dalam organisasi untuk dapat memprediksikan, meng-generate pengetahuan baru, dan menghasilkan fleksibilitas organisasi terhadap dinamisasi pasar yang terjadi. Dynamic capabilities merupakan konsep yang seharusnya dikembangkan oleh berbagai organisasi bisnis, karena kekuatan dinamisasi dengan berbagai factor pemicunya dapat menciptakan bebagai hambatan dan ancaman bagi kelangsungan hidup organisasi. Kekuatan organisasi sedikit banyaknya tertumpu pada berbagai kebijakan pemerintah merupakan kelemahan dari kemampuan manajemen dari organisasi bisnis untuk memasuki pasar global yang dinamis dan ketatnya persaingan.
Kekuatan internal organisasi yang dibangun berdasarkan keberadaan berbagai sumberdaya yang dimiliki merupakan dasar yang kuat untuk dapat membangun kekuatan organisasi bisnis dan membangun keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Pendekatan kekuatan internal organisasi bisnis yang menggunakan pendekatan pasar (market deterministic) tidak dapat lagi diterapkan, karena pendekatan pasar justru menciptakan ketergantungan manajemen terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Pendekatan pasar yang diimplementasikan cenderung membuat manajemen organisasi bereaksi setelah terjadinya perubahan kondisi pasar dan bukannya memberikan kekuatan untuk mempredikasikan kemungkinan dan potensi perubahan yang akan terjadi di pasar.
Pemikiran dynamic capabilities juga diperkuat adanya pengertian daur ulang atau siklus hidup, dimana pasar dan industry merupakan pelaku utama yang dapat membuat siklus hidup produk maupun bisnis berada di puncak atau maupun ke titik paling rendah. Pergerakan pasar dan pesaing yang ada seharusnya dapat dibaca dan diamati, untuk menghindari terjadinya kejenuhan pasar serta mempersiapkan berbagai upaya pengembangan berbagai upaya untuk mengembangkan potensi pasar yang lebih menjanjikan keuntungan.  Adanya pengembangan kinerja manajemen untuk mengantisipasi dinamika pasar akan membangun kekuatan manajemen untuk mengidentifikasi berbagai pasar potensial yang belum dikembangkan oleh pesaing yang pada akhirnya akan mampu memberikan jaminan kesinambungan hidup dari organisasi.
Menurut Williamson konsep dynamic capabilities diartikan sebagai pola pembelajaran secara kolektif dalam organisasi yang secara sistematis mampu menggerakkan dan memodifikasi berbagai sumberdaya dalam organisasi dan kebijakan operasional rutin dan struktur organisasi yang ada untuk menyesuaikan dengan perubahan pasar (Karno, 2008). Pola pembelajaran yang berkembang dan secara aktif merupakan proses pencarian pengetahuan masa yang akan datang (Grant, 1996) dan menggali berbagai informasi pasar untuk menghasilkan pengetahuan baru tentang pasar serta menghasilkan identifikasi berbagai potensi pergerakan dan peluang pasar di masa yang akan datang (Borch, 2004). Pola pembelajaran tersebuttidak dapat ditiru oleh pesaing dan merupakan untuk pembeda dengan pesaing, serta mempengaruhi kecepatan organisasi bisnis untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan (Collins, 1994).

 Gambar 1 : Framework Dynamic Capabilities


Gambar 2 :  Measurement the Effectiveness of Dynamic Capabilities

Dynamic capabilities tersebut juga melibatkan unsur diluar organisasi bisnis untuk melakukan control aktivitas pesaing, menciptakan fleksibilitas organisasi bisnis dalam industry dan mendorong penciptaan berbagai produk yang bersifat eksperimental. Dynamic capabilities merupakan unsur kuat yang dapat mendorong terciptanya keunggulan bersaing dalm kondisi pasar yang dinamis, yang mengekplorasi berbagai pengetahuan baru untuk memperbaiki kompetensi dan efisiensi implementasi strategi. Penciptaan dynamic capabilities ini melibatkan asset manusia, system informasi, dan system manajemen pengetahuan dalam organisasi bisnis memadai untuk dapat mengeksplorasikan, mengintegrasikan, dan menghasilkan berbagai pengetahuan baru yang berguna untuk menghadapi dinamika pasar.

KESIMPULAN
Dynamic capabilities akan secara fleksibel mengikuti pola dinamika pasar yang dihadapi, semakin dinamis pasar yang dhadapi, semakin tinggi pula tuntutan dynamic capabilities yang harus dikembangkan oleh organisasi, agar dapat bertahan dan membangun keunggulan bersaing berkelanjutan dalam waktu jangka panjang. Dinamika pasar akan dipengaruhi oleh dynamic capabilities yang dikembangkan secara evolusioner maupun revolusioner, namun yang penting adalah bagaimana teknologi, manajemen dan organisasi tersebut mampu secara integral membangun kapabilitas dinamis yang memang diperlukan untuk menghadapi dinamika pasar.

REFERENSI
Borch, O.J, (2004), Buiding Dynamic Capabilities For Strategic Entrepreneurship in SMEs, NCSB 2004, Conference, 13th, Nordie Conference on Small Business Research.

Karno, B. Benedictus, (2008), Dynamic Capabilities untuk Membangun Keunggulan Bersaing Berkesinambungan, the 2nd, National Conference UKWMB,

Collins, D.J, (1994), Reserch note: How Valuable are organizational capabilities? Strategic Management Journal, Winter Special Issues, 15, Hal. 143-152

Eisenhardt KM dan Martin J.A, (2000), Dynamic Capabilities ; What are that? Strategic Management Journal, Winter Special Issues, 15, Hal. 1105-1121

Fujimoto, T (2000), Evaluating Manufacture Systems and Ex Post Dynamic Capabilities : a case of Toyota’s Assembly Operations. In The Nature and Dynamic of Organizational.

Grant, RM, (1996), Toward a Knowledge based theory of the firm. Strategic Management Journal, Winter Special Issues, 17, Hal. 109-122

Priem, RI dan Butler, JE, (2000), Is the Resource-Based “View” a useful perspective for strategic Management Research?. Academy of Management Review 26, Hal. 85-40.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers